Surat untuk sang pengagum, 2014

Kepada pengangum rahasia blogku.

Apa kabar?
Bagaimana rasanya menjadi pengagum rahasia blogku?
Apakah itu membosankan?

Aku ingin bercerita sedikit padamu, pengagumku. Tentang aku yang pernah menjadi pengangum rahasia, sepertimu. Baru-baru saja. Ini bukan yang pertama memang, tapi sensasinya masih sama.



Aku mengerti bagaimana perasaanmu saat mencintai sesuatu, dan seseorang dalam diam. Bahkan menyebut namanya saja bisa membuat jantungmu memompa darah lebih cepat. Dia seperti racun, yang memberikan efek samping dengan senyum yang berlebih dan kerakusan untuk memiliki.

Bagaimanapun, mencintai dalam diam sesederhana tertawa dari tawanya, bahagia dari bahagianya. Sekalipun hal itu menyakitkan, tapi gelombang kebahagiaannya seperti listrik yang mengyetrummu perlahan. Memberikan sensasi luar biasa yang tak kuketahui namanya.

Tapi, mencintai dalam diam sebenarnya memberikan kita dua kesempatan. Melangkah menghampirinya, atau tetap bersembunyi dibalik bayang-bayang. Setiap pilihan punya akibat, pesan, dan dampaknya tersendiri.

Aku mengerti bagaimana kisah ini akan berakhir jika kau memilih pilihan kedua. Seperti bebek yang terlalu terpana pada kilaunya elang sehingga melupakan ikan mas yang berada di sebelahnya.

Jadi, saat cinta dalam diam itu pelan-pelan menghampiri. Merambat di seluruh tubuh. Sebaiknya pilih pilihan pertama. Untuk melangkah menghampiri. Untuk berhenti hidup dalam bayang. Seperti ikan mas yang mencoba menyatakan perasaannya agar tak berakhir seperti sang bebek. Seperti aku yang mencoba, setidaknya sebagai teman dengannya.

Tuhan mempunya cerita untuk tiap umat-Nya. Dan Tuhan mempunyai kejutan di setiap cerita itu. Saat dia, yang kau cintai bayangnya ternyata menoleh dan menghampirimu. Saat dia yang masih menyimpan gengsi di atas perasaannya perlahan melangkah untuk menghapus gengsi itu. Dan saat dia yang tak kau ketahui perasaannya ternyata memiliki rasa yang sama denganmu. Tak ada yang mengetahuinya dengan pasti.

Cobalah, dan suatu saat kau akan mengerti.

Kita hanya mempunyai keberanian dan nekat untuk ditukar dengan pilihan-pilihan sejuta makna. Pilihan yang secara tak langsung berjalan menuju takdir. Takdirmu. Pesanmu. Keajaibanmu. Dan kisah milikmu.

Bagaimanapun, ini pilihanmu. Tetap menjadi pengangum rahasia, atau menjadi pengangum yang sesungguhnya.

Comments

  1. Wah, template ini ya rupanya?
    *salah fokus*

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh duhai kakanda tyar yang rupawan, bantulah adindamu ini mengedit template alay ini :"""""")

      Delete
  2. cie ada pengagum rahasianya. cie.

    ReplyDelete
  3. saya terpaku dengan postingannya, serasa pernah merasakan ini sebelumnya

    ReplyDelete
  4. artikelnya menarik,jadi pengagum rahasia itu kayaknya gak enak deh,mending jadi pengagum yang sesungguhnya aja :)

    ReplyDelete

Post a Comment