Love Under the Stairs, 2010


Love Under The Stairs

Photo by Yan Da Ng on Unsplash
Image source: @google

By: Harista sriwahyuni

Bab I
tiap pagi,aku selalu bangun secepat mungkin,berdiri di depan gerbang seperti orang bodoh,dan berharap kedatangan surat darimu.
sudah 2 tahun Riku menghilang. Tapi sampai sekarang dia tak pernah memberiku kabar. Pagi,siang,sore,malam,hanya kuhabiskan untuk duduk termenung di gerbang,berharap sesuatu yang tak pasti. Selalu ku bayangkan saat kita bertemu,tertawa,dan menangis di pelukanmu.

''Ini tahun kelulusan,tapi dia belum kembali?!'' batinku menjerit
''bukannya dia janji akan kembali saat tahun kelulusan? Ini tidak adil untukku..''kataku dalam hati


Aku ichigo,kelas 3 SMA di Seoul,korea selatan. Ini hari pertama aku masuk sekolah setelah liburan musim panas. Mimori adalah sahabatku dari kelas 2 SMP, dialah yg slma ini selalu memperhatikanku, dan sumber semangatku setelah riku pergi meninggalkanku.

''ichigo,bagaimana? Sudah dapat suratnya belum?''pertanyaan yg sllu di ucapkan mimori
''belum'' dan jawaban yg sllu sama dari pertanyaan itu
''jangan sedih,aku tau riku akan kembali.!'' mimori mencoba memberi semangat
Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah sahabatku yg polos itu,seraya menangis dalam hati.

''apa kau sudah dapat suratnya tuan putri?''
Aku dan mimori berbalik, suara yg sudah tdk asing lagi di telinga kami. Hyo seun, cwek yg populer di sekolah, dia sangat benci dgnku krn aku sangat dekat dgn riku di banding dirinya.
''kau takkan mendapatkannya. Karena riku hanya milikku!''lanjut hyo seun sinis
''dasar kau cwek sirik! ''bentak mimori
''memang benar kok! lagi pula.. Kalo riku memang sayang sama ichigo, dia pasti akan mengiriminya surat. Bukan begitu ichigo?''kata hyo seun dgn suara agak meledek
Mendengar itu,aku hanya bisa menahan tangisku,mimori segera menarikku ke luar.

''ichigo......jangan masukin di hati apa yg cwek sirik itu bilang.!!''
''aku pengen sendiri...''jawabku dingin
Aku pergi meninggalkan mimori sendirian,mimori tdk mengejarku,dia tau apa yg sedang ku rasakan. Aku segera berlari menuju bawah tangga yg ada di belakang skolah. Aku menangis di sana. Aku tak mau nangis di depan mimori ,jadi aku merahasiakan tempat ini, yg tau tempat ini.. hanya aku dan riku.

Bel berbunyi,aku berjalan menuju kelas. Aku masuk dan segera duduk di samping mimori, mimori tersenyum padaku, tapi pikiranku masih pada kata-kata hyo seun. Pak kisaragi masuk,aku senang karena pelajaran pertama adalah pak kisarag. Pak kisaragi ada guru magangku. Pak Kisaragi masuk dengan soarang cwok keren dan tinggi. Saat melihatnya, aku kembali teringat saat riku datang. Dia murid baru saat aku masih kelas satu SMA ,dia juga dtg bersama pak kisaragi.

''ichigo,tolong perhatikan bapak.''kata pak kisaragi yg menyadarkanku dari lamunan
''maaf pak.''jawabku pelan, anak baru itu menatapku.
''anak-anak,ini adalah kouki habara,pindahan dari SMA Nankatsu''lanjut pak kisaragi
''mohon kerjasamanya'' sapa kouki
''nah,kouki,kamu duduk di bangku yang ada di samping ichigo.''kata pak kisaragi menjelaskan.
''tapi itu tempat riku pak''kataku melarang
''ichigo,riku sudah pindah dan menetap di Tokyo,jadi dia tdk akan kembali''jawab pak kisaragi
''ya..dia takkan kembali.duduklah''kataku melemas
Mimori melihatku dgn tatapan sedih,dan kouki bingung melihatku. Aku menatap kouki dingin.
Jam makan siang tiba,mimori mengajakku ke kantin,tapi aku menolak,perasaanku benar-benar kacau.Hanya tinggal aku dan kouki di kelas.

''apa salah aku duduk di bangku ini?''Tanya-nya
''tidak''jawabku dingin
''tapi kenapa kamu tadi melarangku?''tanya-nya lagi
''hei..kamu anak baru..kamu tdk tau apa-apa,jadi,berhentilah bertanya,karena itu menggangguku. Duduk saja di bangku itu,karena pemiliknya takkan kembali.''kataku menahan tangis. Aku berlari menuju tangga belakang, aku menangis disana tangga itu sangat sepi dan hanya di lalui oleh murid kelas satu atau beberapa guru,slah satunya pak kisaragi.
''kau menagis?''
Aku terkejut dan segera berbalik,itu kouki,dia mengikutiku.
''apa masalahmu?kenapa kau mengikutiku? Aku sudah bilang.. berhenti menggangguku.!''bentakku dan segera pergi.
Aku sebenarnya tak ingin melakukannya,tapi hatiku sedang tak tenang.

Saatnya pulang,mimori mengajakku ke rumahnya,tapi aku menolak. Mimori mengerti.

Aku berjalan menuju stasiun. Perkataan hyo seun masih terngiang di kepalaku. Aku benar-benar takut itu akan terjadi tiba-tiba,genggaman tangan yg slma ini ku rindukan menyentuh bahuku.

''ini tangan riku''kataku dlm hati. Aku berbalik dgn wajah senang.
''ichigo,mau pulang bareng?''sapa kouki
mataku berkaca-kaca,sekali lagi harapan ku tak tercapaikan. Aku meninggalkan kouki dan segera menuju ke kereta. Aku duduk termenung di dalam kereta.
''kenapa aku tdk bisa melupakan riku?''pikirku
''kita searah''
Aku berbalik,kouki duduk disampingku. Aku teringat saat aku pulang bersama riku.

*flashback*
''ichigo''sapa riku
''riku? Ada apa?''jawabku
''kita searah kan? Pulang bereng yuk!''kata riku
''iya''jawabku

Di kereta,aku duduk di sampingnya.aku tersipu malu. Dia melihatku lalu memegang tanganku. Aku benar-benar senang saat itu. Tiba-tiba kereta berhenti dan bergoyang. Saat aku membuka mata,aku sudah berada di peluknya.
''kau aman bersamaku,aku akan melindungimu''kata riku menenangkan
*
Aku menahan tangisku.
''kenapa kau selalu ada di dekatku?''kataku memelas
''Kenapa? Apa aku tdk boleh menjadi temanmu?.''jawabnya dingin
Aku teringat saat itu.

*flashback*

''aku mau sendiri.sekolah ini tak menyenangkan.hyo seun benar-benar gadis yg jahat!''jeritku dalam hati
''mau temani aku?''tanya riku
''kemana?''jawabku
''ikutlah''riku menarikku ke tangga belakang.
Kami duduk di bawah tangga belakang.
''kenapa kau sangat baik padaku?''tanyaku
''aku mendengar jeritanmu. Ichigo...boleh aku menjadi temanmu''kata riku
''ya''


***

Aku menahan tangis. Kami sampai,aku segera berlari pulang,meninggalkan kouki sendiri.
aku menghentikan jalanku dan menangis.''boleh aku menjadi temanmu?'',kata-kata itu terus terngiang di kepalaku.


''Dia wanita yg manis, tapi misterius. Ada apa dengannya?''tanya kouki kepada org yg di telfon
''sudahlah,bukannya kau tdk mau melibatkannya?''kata org itu
''ya..aku mengerti.'' jawab kouki.
''ya..sudah dulu ya.. Aku akan pulang beberapa hari lagi.. Dan kau harus mengenalkan orang itu padaku..''kata org itu
''ya...sampai jumpa riku..'' kouki memutus telfon.



Bab II


pagi ini aku bangun seperti biasa,duduk dan menunggu tukang pos datang membawa surat darimu. Seperti biasa,tak ada yg datang. Aku membayangkan wajah riku, tapi yg muncul wajah kouki.
''dia gak bisa gantikan riku! dan aku tau itu'' aku masuk dengan perasaan kecewa.

''pagi ichigo''suara yg tdk asing menyapaku,mimori. Sapaan seperti biasa lengkap dengan senyuman khas mimori.
Aku membalas senyumannya,tumben hari ini dia tdk memberikan pertanyaan yg biasa dia tanyakan. Aku berbalik ke arah kouki. Dia melihatku dengan tatapan dingin,aku juga melihatnya dengan tatapan kosong. Mimori bingung melihat kami,namun aku segera berbalik karena bu kang hook tlah masuk kelas kami.

Jam makan siang. Mimori pamit ke kantin,dia tau aku lagi gak mood ke kantin. Di kelas saat itu hanya ada aku dan kouki.

''apa kau masih mau jadi temanku?''tanyaku
''mmh.aku?''jawab kouki bingung
''mau tidak?''ulangku
''kenapa?''kouki tersenyum
''aku tidak mau mengulangnya,lupakan aku pernah berkata hal itu atau jawablah.''aku berdiri ingin meninggalkannya. Namun kouki menahanku, aku berbalik. Dia memegang kedua pundakku.
''aku mau..''katanya

Setelah bel pulang,kouki mengajakku pulang bersama. Di perjalanan dia selalu bercerita ttg kehidupannya saat masih di sekolah lamanya. Dia bercerita tentang orang tuanya yg meninggal krn kecelakaan,dan sekarang dia tinggal bersama sepupunya. Aku jadi teringat riku.


*flashback*

Kami berdua sedang cerita di bawah tangga yg ada di belakang sekolah. Saat itu riku bercerita ttg kehidupannya.
''apa kau tdk mempunyai saudara?''tanyaku
''aku tdk punya saudara kandung,tapi aku punya sepupu yg sudah tinggal sejak kecil bersamaku,aku sangat dekat dengannya,dan kami sebaya,namun dia tidak sekolah bersamaku''jawab riku
''Apa sifatnya sama denganmu?''tanyaku
''dia lebih kekanakan,dan dia juga misterius,tapi aku tau dia baik,dia memang terlihat tegar,tapi aku tau dia itu lemah! Krn itu aku berjanji akan melindunginya''jelas riku
''boleh aku berkenalan dengannya?''tanyaku lagi
''ichigo''riku menatap tajam padaku
''ada apa?''aku agak takut melihat mata riku yg mencurigakan
''apa kau menyukai org yg ku ceritakan tadi?''tanyanya
''hha..mana mungkin,aku bahkan belum melihat wajahnya!''tegasku
''memang kenapa?'' lanjut ku.
''aku takut dia merebutmu,dan aku tdk mau dia yg merebutmu dariku!''kata riku memelas
''tidak..itu takkan terjadi''tegasku
''makasih''
*

Aku menahan tangisku,dan segera meninggalkan kouki,kouki menahanku.
''ada apa?''tanya.nya
''tinggalkan aku sendiri''aku melepaskan tangan kouki dengan kasar dan segera berlari.

***

Aku bangun dan kembali duduk di gerbang,aku duduk dengan memakai piama. Aku menunggu surat dari riku lagi. Aki kembali teringat pda kouki.

''ada apa dengannya? Kenapa setiap di dekatnya,aku merasakn sosok riku di sampingku?!''tanyaku dalam hati
Aku tau surat itu takkan datang,aku masuk dan siap berngkat.

Saat aku masuk,mimori belum datang,katanya dia pergi ke rumah neneknya yg sedang sakit. Aku sendirian.

''sekarang kau benar-benar sendirian tuan putri!''hyo seun menyadarkan lamunanku.
''riku dan mimori gak ada tuh..''lanjutnya.
Aku menahan tangis.
''kau benar-benar tuan putri yg malang dan tak pernah bahagia. Dan sllu sendirian''tambahnya
''kamu salah,ichigo punya aku''
Kata yg pernah di ucapkan riku saat di menolongku,aku berbalik,namun ternyata itu kouki.
Aku pergi meninggalkan mereka,aku menangis di bawah tangga.
''ri.....ku...riku....riku.....''tangisku


*flashback*

''oh,ini putri dari presiden hong? Tapi kok tdk berbalut kemewahan? Apa ayahmu membuangmu? Dan ibumu,meninggal krn melahirkanmu bukan? Haah.. Putri yg malang..''ejek hyo seun
Aku tak bisa menahan tangisku.
''dia bukan gadis malang. Krn dia masih punya aku''riku menarikku ke tangga belakang sekolah.
''jangan bertindak bodoh...apa kamu tdk bisa melawan?''kata riku jengkel.
Aku menangis.
''maaf. Tapi aku tdk mau melihatmu menagis, ichigo..janji padaku, jgn menangis lagi. Kamu punya aku,aku akan ada untukmu. Kalau kamu kesepian,panggil aku!''riku menenangkanku
''ya''
*

''riku...''aku masih menangis
''ichigo....''
aku menghapus air mataku dan melihat kouki datang menghampiriku.
''maaf, tapi aku tdk mau melihatmu menangis...''
kouki benar-benar mengingatkanku pada riku.
''ya'' jawabku.

***

setelah bel pulang,kami berjalan bersama menuju stasiun.
''ichigo''kouki buka suara
''mm''
''mau ikut denganku tidak?''tanya.nya
''kemana?''
''ikut sajak!''kouki menarik tanganku


''buka matamu''
''taman bermain?''tanyaku
''selama kita bertemu,kau tdk pernah tersenyum,sikapmu sangat dingin padaku,sekarang aku mau membuatmu tersenyum.boleh?''kouki menarikku.
Kami bermain,aku senang,kami main sepuasnya. Tak terasa hari mulai gelap.
''sudah malam,kita pulang sajak.''kataku
''tunggu,masih ada satu wahana lagi,dan aku tau kau akan menyukainya.''riku menarik tanganku menuju kincir angin. Kami naik, saat di atas,kami melihat matahari terbenam.
''ini indah. Terimah kasih''kataku
''ya.''



BAB III

Aku bangun dan segera bersiap,aku datang lebih awal,entah mengapa aku sedang tdk ingin menunggu surat. Mungkin sudah saatnya aku melupakan riku. Rasanya aku ingin sekali bertemu kouki.
Saat aku masuk kelas,kouki melihatku dan dia tersenyum padaku.

''selamat pagi''sapaku
''pagi''jawabnya
Entah mengapa aku senang telah melihatnya.
Saat jam makan siang,aku mengajaknya ke tangga belakang.

''ini''aku menyerahkan kotak bekal berisi kue yg kubuat.
''mmh..enak''katanya sambil memakan kueku
''aku yg membuatnya''kataku
''waah..pantas enak''
Aku tersipu malu.

Kami pulang bersama.entah mengapa saat aku bersamanya aku merasa tenang.
''kau mengingatkanku pada seseorang''kataku
''siapa?''tanya kouki
''orang berarti''jawabku
''berarti?''ulangnya
''ya..berarti''
''tapi..''kouki berhenti bicara krn mendapat telfon dari seseorang. Tak lama, mereka berhenti berbicara dan kouki menutup telfonnya.
''maaf, aku hanya bisa mengantarmu sampai di sini, sepupuku datang, dan aku harus mjemputnya. Maaf yah ichigo.''
''tak apa. Pergilah''jawabku

***

''kouki''
''heii...lama g ketemu. Gimana disana? Oleh-olehku ada-kan?''kata kouki sambil membuka tas ransel seseorang yg kelihatan sudah akrab dengannya
''hei...jangan sembarangan''
''apa ini? Kalung? Apa ini oleh-olehku?''tanya kouki
''bukan, ini untuk seseorang yg berarti. Bagaimana sekolahmu? Bagaimana dengan cwek itu?''
''ah.. Nanti kau juga akan tau! Eh.. Riku.. Apa kau akan masuk sekolah bersamaku?''tanya kouki
''ya.. Karena aku juga merindukan seseorang disana''
''riku.. Aku senang kau sekarang bisa membuka haimu''kata kouki
''ya''

***

Aku masuk,namun saat aku di gerbang,aku menemukan sepucuk surat. Aku membwanya ke kamarku lalu membukanya.


aku pulang


''Riku''


***

Aku berlari menuju kelas, saat aku masuk, hyo seun melihatku. Dengan percaya diri, aku berjalan menuju bangkunya.

''kau salah! Aku tau kau bohong!''kataku
''apa maksudmu?''tanya hyo seun
aku mengeluarkan surat dari riku dan memberikannya pada hyo seun. Hyo seun membacanya. Hyo seun melihatku tak percaya. Aku merebut surat itu.
''kau kalah''kataku
Aku berjalan dgn wajah kemenagan ke bangkuku.
''tinggal mimori dan kouki''kataku dlm hati
Bel berbunyi,namun kouki masih belum datang. Hari ini pak kisagi yang mengajar jam pertama.

''ini benar-benar hari terbaik buatku''aku tersenyum senang.
''tapi dimana kouki?''kataku dalam hati

Pak kisaragi masuk, tapi dia tidak sendiri, dibelakangnya ada kouki. Aku tersenyum padanya. Namun, setelah kouki masuk, aku melihat riku. Riku juga melihatku dan tersenyum padaku.

''riku..''
''apa mereka datang bersama?''tanyaku dalam hati.
''kita bertemu lagi, senang bertemu kalian. Bukan begitu ichigo?''sapa riku
Kata-kata riku menyadarkan lamunanku. Dia masih mengingatku. Aku tersenyum padanya dan kouki. Tapi kouki kelihatan pucat dan kurang semangat. Dia menatapku dingin.

''aku senang krn aku bisa kembali k sekolah, apa lagi aku sekarang sekolah bersama sepupuku yg sudah kuanggap saudara. Bukan begitu kouki?''lanjut riku
''ya''jawabnya dingin

Aku kaget.
''riku dan kouki....tidak mungkin..'' aku kaget mendengar perkataan riku.

''riku, silahkan duduk di bangkumu yang dulu, dan kouki, kamu bisa duduk disamping riku''pak kisaragi buka suara. Meraka duduk, aku melihat mereka berjalan dan duduk di sampingku. Entah mengapa aku merasa inilah hari terburukku.

***

Bel makan siang, aku berjalan menuju tangga belakang, aku ingin menenangkan diri.
''kau masih ingat tempat ini?''sapa riku
Aku terkejut melihat riku yg duduk di bawah tangga. Entah mengapa aku merasa tak ingin melihat riku saat ini.
''ya...'' aku duduk di samping riku.
''aku merindukanmu''kata riku
''aku juga''jawabku
Riku memelukku.''maafkan aku, aku takkan melepasmu lagi.''
Aku tak tau bagaimana perasaanku saat ini. Aku bingung.
Riku melihat kouki yang melihat kami berpelukan.

''maaf.. tapi kali ini kita harus bersaing''riku berkata dlm hati


*flashback*

''kouki, aku penasaran dgn wanita yg menaklukanmu.''Riku berkata pada kouki
Kouki tersenyum.''dia gadis yg misterius''
''Siapa?''riku penasaran.
''namanya ichigo..''
Riku kaget,''ichigo?''
''ya..ichigo matsuniya''
Riku mengepalkan tangannya, dia sangat marah.''apa kau siap bersaing dengan orang yg juga mencintai ichigo?''
''ya..aku akan menjaganya!''
Riku memukul kouki,''kalau begitu, kita akan berjuang bersama! Kita akan bersaing..kouki..''
Kouki kaget,''jadi wanita yg selama ini..''
''YA.! Namanya ICHIGO MATSUNIYA! DAN AKU TAK AKAN MELEPASNYA BEGITU SAJA!''riku berjalan keluar
''riku..''

***

''baiklah, cukup untuk hari ini. Terimah kasih atas kerja samanya!''tutup pak touya
''baik''jawab murud kelas 3.A
Aku melirik ke arah kouki, riku tersenyum padaku, aku tak menghiraukannya. Aku tau riku pasti kecewa, aku melihat kembali pada kouki, dia melihatku dan tersenyum tipis.

''aku ingin mengajak kouki pulang bersama, tapi bagaimana dgn riku?''tanyaku dlm hati
''ichigo ,kita pulang bareng yuk!''ajak riku
aku diam.
''aku dan kouki tdk akan keberatan kok! Bukan begitu kouki?''lanjut riku
''ya..''


Aku pergi bersama mereka, riku bercerita tentang kehidupannya selama di Tokyo. Aku melihat ke arah kouki.

''ada apa dgn kouki?''tanyaku dlm hati
''apa mereka musuhan?''lanjutku
Aku langsung membuang pikiran buruk itu, dan kembali mendengar ocehan riku. Aku teringat akan pertanyaan yg dulu ingin sekali ku tanyakan pada riku jika dia sudah pulang. Saat riku selesai bercerita,aku memberanikan diri menanyakannya.

''apa sampai sesibuk itu kau lupa mengirimiku surat?''aku berhenti berjalan
Kouki kaget mendengarnya.
Riku tersenyum dan memegang bahuku.
''tidak.. malah kaulah sumber semangatku.. kalau bukan krn ingin cepat bertemu ichigo, mungkin aku akan bermalas-malasan mengerjakan tugasku. Lagi pula..aku tdk suka mengirim surat, aku mau melihat wajah ichigo saja.''kata riku tenang.
Aku senang mendengarnya, aku melihat ke arah kouki, kouki tertunduk ,aku heran melihat kouki sekarang, semenjak riku muncul... dia berubah.
''aku duluan''kouki buka suara

''jadi yg dia maksud...'aku sedang menunggu seseorang & surat darinya'..'' batin kouki menjerit


*flashback*

Dikincir angin.
''waah..pemandangan yg indah.!''kata ichigo
''ichigo..boleh aku tanya sesuatu?''tanya kouki
''ya''
''knp kau selalu nangis di bawah tangga belakang?''tanya kouki
''krn, tempat itu mengingatkanku akan seseorang''jawab ichigo tenang
''dan surat yg selalu di ceritakan hyo seun?''lanjut kouki
''aku menunggu surat darinya''jawab ichigo santai
kouki bingung apa maksud dari ichigo. Tapi dia tau, dia tdk punya hak untuk mengetahui kisah pribadi ichigo.

''aku akan berjuang untuk mendapatkanmu..ichigo''riku berkata dlm hati seraya melihat ichigo.


Bab IV

Aku berjalan menuju kelas,pikiranku kacau kata-kata riku masih terbayang di benakku. Aku masuk ke dalam kelas, riku menyambutku dgn senyuman. Aku menatapnya dingin, kouki melihatku dan menatapku dgn dingin juga. Aku memalingkan wajahku dari pandangan kouki dan riku.

''andai mimori ada disini..''kataku dlm hati

***

Bel makan siang aku tetap di kelas,di sana aku hanya bersama kouki.
''ada apa denganmu?''tanyaku dingin
''bukan urusanmu!''jawab kouki dingin
''bukannya kau sudah tdk membutuhkanku lagi?''kouki pergi
aku menahannya,''tunggu!'' Bukannya kamu mau jadi temanku?!''
Kouki tdk menghiraukan ichigo,dia mencoba pergi namun ichigo menahannya lagi.

''kau mengingatkanku pada riku''kataku sambil menangis ''maafkan aku kouki''
Aku hendak pergi,namun kouki menahan tanganku dan memelukku.
''bodoh! Kau bodoh!'' aku menangis di pelukan kouki.
Tanpa disadari,riku melihat dan mendengar semua pembicaraan kami. Riku sangat marah, dia menggenggam erat kalung yg di belinya di tokyo untuk Ichigo.

saat bel pulang, aku ingin mengajak riku dan kouki pulang bersama Kouki dan riku, namun tiba-tiba telfonku berbunyi

// 1 new messange //

Aku membukanya:

// non,tuan pulang.

from:bibi//

Aku mengurunkan niatku itu dan segera berlari pulang.

***

kouki berjalan menuju pintu keluar kelas,tapi riku menahannya.

''ada apa?''tanya kouki dingin
''relakan dia untukku''riku memelas
''bukannya kita harus bersaing secara sportif?''kouki pergi meninggalkan riku sendiri
''tapi aku tdk bisa...''

***

Aku berlari menuju rumah, aku berlari secepat mungkin agar aku bisa bertemu dgn ayah.

''ayah...ayaah...''aku berlari mengelilingi rumah. ''ayaah....ayaaaaaaaah'' aku terus mencari. ''ayah...ayah...aaayaaaah..''aku mulai menangis.'' ayah.. '' tangisku

aku berjalan keluar rumah,berjalan menuju taman belakang. Aku terduduk diam di tepi danau yg terdapat di belakang rumah.
''rumah ini...terlalu sepi...''

***

''ichigoo...''suara yg sudah tak asing di telingaku. Aku berbalik dan melihat mimori memelukku.''mimori?''
''ichigo,riku sudah kembali yah? Apa kamu dapat surat sebelum dia kembali? Aku juga bawa oleh-oleh untukmu.''kata mimori
Aku hanya tersenyum untuk menjawab semua pertanyaan mimori.
''ichigo,aku ingin bicara denganmu''riku menarikku ke tangga belakang. Aku melihat ke arah Mimori, dia melambaikan tangan padaku.

aku melepaskan genggaman riku.
''ada apa?'' tanyaku
''aku merindukanmu...''riku memelukku. Aku menahan tangis. ''aku juga'' kataku dalam hati.


Bab V

''telat..telat..telat....''gerutu mimori seraya berlari menuju kelas. Matanya hanya tertuju pada jam putih mungilnya. Namun,karena ceroboh,mimori tersandung sehingga dia jatuh tepat di belokan menuju kelas.

kaki mimori lecet,dia tdk dapat berjalan.
''kamu tdk apa?'' kouki menghampiri mimori,''kakimu lecet ya? Aku bawa ke UKS ya!''kouki menggendong mimori.
''yaaa ampun. Ternyata kouki benar-benar tampan. Aku merasa seperti putri yg baru saja di bangunkan oleh pangeran tampan...''katanya dalam hati. Kouki mendudukkan mimori di tempat tidur UKS dan segera mengobati lukanya.

''oh pangeranku.....aaaa... TIDAK.!! Perasaan ini tdk ada... Ini hanya khayalanmu mimori'' seru mimori dlm hati
''selesai' 'kouki berdiri.
''makasih ya kouki..'' mimori tersenyum
''ya! mimori, aku kembali ke kelas duluan yah. Biar aku yg mengizinkanmu pada pak kisaragi'' kouki berjalan menuju kelas.

mimori berbaring di tempat tidur.
''ada apa denganku? Kenapa rasanya deg degan melihat kouki? Saat dia memegang tanganku.... Apa ini yg namanya cinta?''

***

Mimori masuk kelas setelah jam makan siang. Dia mencari kouki, tapi dia tdk ada, ichigo dan riku juga.

''Aoi! Ichigo di mana?'' tanya mimori
''entahlah..sepertinya dia ke atap sekolah.''jawab Aoi
Mimori berlari menuju atap, dia ingin menceritakan semua yg dia rasa. Namun langkahnya terhenti tepat di depan pintu. Mimori terdiam melihat riku yg melihat Kouki memeluk Ichigo.

*flashback*

Aku berjalan menuju atap sekolah. Aku sengaja tdk pergi ke tangga blkg karena di sana pasti ada riku.
''aku mau sendiri'' ucapku dalam hati.

Aku menatap langit yg biru, berharap dapat terbang di antara awan yg indah.

''jadi, kau juga suka ada di atap ya?''
Kouki berjalan mendekatiku.
''kouki?''
''ini tempatku 'sembunyi' ''kouki berdiri di sampingku.
''tempat ini indah...''kataku
''sama seperti di belakang sekolah kan? Tapi taman belakang sekolah jarang di kunjungi. Tempat itu terlalu sepi.''kouki ikut memandang langit.
''ya..... terlalu sepi'' kataku memelas.
''apa kau menyukainya?'' tanya kouki
''riku?'' jawabku bingung
''apa yg kau suka darinya?'' tanyanya
''entahlah..dia selalu ada saat aku membutuhkannya.'' jawabku dingin
''tapi dia meninggalkanmu.''
''aku tau.... Tapi setelah kau datang. Aku merasa dia ada di sampingku..''aku tersenyum pada Kouki. Kouki memelukku.
''ichigo...lupakan dia...aku janji tdk akan meninggalkanmu.!''
''kouki...''

Riku dan mimori melihatku, mimori berlari menuju kelas. Riku mengepal tangannya.

''ichigo...aku tdk akan menyerah...!''riku meninggalkan mereka.

***

Saat bel pulang, Riku menarikku menuju tangga belakang.
''ada apa?'' tanyaku
''apa kau menyukainya?'' tanya riku
''kenapa kalian berdua bertanya begitu?'' tanyaku
''JAWABLAH.!!!'' bentak riku
''ada apa denganmu riku? kau berubah..''aku meninggalkan riku,namun dia menahan dan memelukku.
''kenapa sulit bagimu merasa aku sudah ada di sampingmu?'' tanya riku memelas.
aku melepaskan pelukan riku,''maaf....aku harus pulang..'' aku berjalan meninggalkan riku.
''ichigo''
Aku terhenti,mataku terbelak.''ichigo...''aku teringat saat riku memanggilku dulu. Aku tdk dapat menahan tangisku lagi.

*flashback*

aku berjalan menuju atap. Aku ingin menangis di sana karena ejekan hyo seun,''putri malang''. Aku terhenti dan nyaris terjatuh,aku berpegangan di tembok. Setelah beberapa saat,aku berjalan kembali menuju atap. Saat aku membuka pintu,aku melihat riku sedang berdiri di depanku. Dia melihatku dan tersenyum padaku. Aku segera berbalik,bergegegas meninggalkan atap sekolah.

''ichigo....''
Aku terhenti. ''dia memanggilku'' pikirku.
''ichigo...kemarilah...''
Aku berbalik. Riku menghampiriku dan memelukku.
''jangan pergi''
jantungku berdetak keras,aku juga dapat merasakan detakan jantung riku. Dia sama sepertiku.
''jangan tinggalkan aku''kata riku

***

''dasar bodoh.!!'' gerutu mimori kesal
''ini hanya mimpi.! Yaa...ini hanya mimpi.bangunlaaaaah mimori!! knp kau begitu bodoh?! Sudah tau kouki suka sama ichigo..sahabtmu sendiri! Tapi kamu malah berharap dia menyukaimu!!''lanjutnya

***

Aku terdiam,kepalaku pusing. Aku terjatuh. Aku melihat kouki mengangkatku dengan samar-samar. Namun aku langsung tak sadarkan diri.
Aku membuka mataku perlahan,riku menghampiriku.
''kau tak apa?'' tanyanya
aku tdk menghiraukan riku. Aku keluar dari UKS. Aku nyaris jatuh, namun aku berpegangan pada tempat tidur,riku membantuku berdiri,namun aku melepaskan tangannya dgn kasar dan pergi meninggalkan riku sendiri.

*flashback*

Kouki melihat riku menarik ichigo. Karena penasaran,kouki mengikuti mereka.
''apa kau menyukainya?''tanya riku
''kenapa kalian berdua bertanya begitu?'' tanya ichigo
''JAWABLAH.!!!''bentak riku
Kouki kaget karena riku membentak ichigo.namun saat dia melihat ke arah mereka,ichigo telah jatuh tak berdaya. Riku ingin membantu ichigo,namun kouki datang lebih awal.

''APA YANG KAU LAKUKAN?!!!'' bentak kouki
Kouki mengangkat ichigo ke UKS.
''maafkan aku ichigo'' riku tertunduk lemas

Setelah mengantar ichigo, kouki keluar menemui riku.
''apa ini namanya cinta?''tanya kouki marah
riku diam
''AKU TANYA!!! APA INI NAMANYA CINTA??!!!!''ulang kouki
''bukan maksudku...''riku memelas
''APA?? BUAT ICHIGO MENDERITA?!! DIA MENUNGGUMU BERTAHUN-TAHUN..MENUNGGU SURAT DARIMU!!''potong kouki
Riku diam.
''buat dia bahagia''kouki bergegas pergi,namun riku menahannya.
''relakan...relakan dia untukku! Aku tau aku akan kalah darimu..'' riku tertunduk lemas
''jangan jadi pria pengecut !''kouki meninggalkan riku

Bab VI

Aku terbaring di tempat tidur. Aku menutup mataku,namun terbayang wajah kouki. Aku membuka kembali mataku.
''ada apa denganku?!''
Aku kembali menutup mataku. Namun yg terbayang hanya kata-kata riku. Aku segera bangun.
''bodoh bodoh bodoh''aku memukul kepalaku.
''dia bukan siapa-siapa bagimu.!!'' aku kembali menghempaskan badanku di tempat tidur.

***

''aku harus mengatakannya'' batin mimori
mimori masuk kelas dan langsung berdiri di depan ichigo.
''ada apa?''tanyaku
''ng...... Tidak...'' mimori duduk
''aku tdk bisa!'' batin mimori

saat jam pelajaraan di mulai,tak sengaja mimori melihat ke arah kouki. Mimori benar-benar terpesona.
''kouki..''
Aku menyadari hal itu,aku berbalik untuk memastikan siapa yg mimori lihat. Aku terkejut.
''kau menyukai kouki!?''
mimori sadar dari lamunannya.''ti...tidak..''
Mimori kembali ke pelajaran.

saat bel pulang,mimori menghampiri kouki.
''aku ingin bicara denganmu''
mereka menuju atap.

''ada apa?'' tanya kouki
''ng..anu......aku.....'' mimori gugup
''cepatlah..''
mimori benar-benar gugup
kouki jengkel dan pergi meninggalkan mimori.
''suka....''teriak mimori
kouki berhenti berjalan dan berbalik menghampiri mimori.
''aku suka...''
''mimori''
''aku suka padamu..'' mimori memeluk kouki
''maaf..aku tdk bisa'' kouki melepas pelukan mimori. Mimori menangis.
Kouki keluar,namun dia melihat ichigo di depan pintu.



*flasback*

Aku mlhat mimori pergi bersama kouki,krn penasaran,aku memutuskan mengikuti mereka. Saat aku sampai,aku mendengar sesuatu yg membuatku kaget.

''aku suka padamu''
Kata-kata mimori itu benar-benar membuat ichigo terpukul.
''maaf..aku tdk bisa''
Aku senang mendengar kalimat itu terucap dari mulut kouki, tapi juga marah karena kata itu dapat membuat mimori sakit.

saat kouki keluar, aku menatapnya tajam.
''kenapa kau menolaknya?''tanyaku
''dia bukan tipeku!' 'jawab kouki dingin
''teganya kau!''
''hibur dia..'' kouki pergi,aku hendak mengejar,namun aku teringat pada mimori.aku berlari menuju mimori.

''mimori!! Kau tdk apa-apa?'' tanyaku
''dia menolakku'' mimori menangis
''jadi..''
''YA!!! AKU SUKA PADANYA! APA ITU SALAH?!'' mimori menangis.
Aku memeluknya.''tidak..itu tdk salah''
''maafkan aku ichigo..'' kata mimori terisak
''ya''


Bab VII

Aku berjalan menuju stasiun kereta bersama mimori. Mimori masih
bungkam seribu bahasa.
''mimori..'' aku buka suara
Mimori masih terdiam. Aku sedih melihat mimori.
''apa kau benar-benar mencintainya?'' tanyaku
''entahlah....aku juga bingung'' mimori mencoba tersenyum.
''jangan memaksakan diri...''ucapku
''ya''

***

mimori mencoba memejamkan matanya, tapi dia masih belum bisa tidur.
''aku di tolak....aku di tolak...''Mimori menangis.

Ichigo datang lebih awal. Dia menarik kouki ke tangga belakang. Riku melihat kouki dan ichigo keluar kelas bersama.
''Mau kemana mereka?'' riku mengikuti kami sampai tangga belakang.

''terima dia...'' kataku
''kenapa? Apa aku punya hutang budi padanya?'' kouki mencoba pergi,tapi aku menahannya.
''terima dia...aku mohon..''pintaku
Kouki menghempaskan tanganku hingga aku terjatuh. Riku yg melihatku jatuh segera keluar dari persembunyiannya dan membantuku berdiri. Kouki menatap kami berdua dingin lalu pergi.

''kouki....'' aku mencoba mengejarnya,namun riku menahanku.
''lepas...aku harus bicara dengannya!''aku memberontak, namun riku menarikku dan memelukku.
''ichigo...bisakah kau hanya melihatku saja?''



*flashback*

''aku mau mengantarmu sampai rumah..aku mau melihat rumahmu!'' ucap riku
''mmh..buat apa? Rumahku tdk bagus kok..'' jawabku
''oh ya?! Aku semakin penasaran..'' riku memegang tanganku,kami berjalan bersama menuju rumah.
Namun,tepat di depan rumah. Aku melihat mobil ayah keluar dari rumah.
''ayah...'' aku melepas gandengan riku dan berlari mengejar mobil ayah.
''ayaaaah...ayaaah...''riku ikut berlari di belakangku.
Namun aku terjatuh, kakiku lecet. Aku menangis.
''ichigo?''riku menghampiriku
''kakimu lecet,biar aku bantu''riku membantuku berdiri,tapi setelah berdiri aku kembali berlari.
riku menahan lalu memelukku. Aku memberontak.
''ichigo...tenanglah....''
Aku menangis.
riku menatapku,''mulai sekarang...kau hanya melihatku saja..''

***

Kouki melihatku dipeluk riku, dia mengintip kami berdua.
''aku kalah...''

kouki kembali ke kelas, dia menuju ke bangku mimori.
''mimori..''

Kouki mengajak mimori ke atap.
''ada apa?'' tanya mimori lirih
''aku....juga suka...'' kata kouki ragu
mimori kaget, ''benarkah?''
''aku tdk yakin...tapi aku akan mencoba mencintaimu..'' kata kouki dingin.
Mimori memeluk kouki.
''ya...akan ku coba..''kata kouki dlm hati.

***

Ichigo masuk ke gerbang sekolah.''bagaimana dengan mimori?''.
Namun jalannya terhenti. Kouki dan mimori berjalan depannya dengan bergandengan tangan.
Hati ichigo sakit..namun dia juga senang melihat mimori bisa tersenyum kembali. Riku melihat ichigo yg datang dan menghampirinya.

''ichigo..''sapa riku
ichigo berbalik dan tersenyum pahit pada riku.
''ada apa?''tanya riku
''tidak ada apa-apa''jawabku dingin
''hei...tunggu...apa benar kau tdk apa-apa?''riku mencubit pipiku
''dasar riku gomball!!..''aku menggelitik riku.
''aku senang bisa membuatmu tersenyum''
aku tersenyum,''ayo kembali ke kelas'' riku mencubit hidungku. Riku mengejarku dan berjalan di depanku.

Kouki melihat keakraban aku dan riku.
''ichigo..maaf..aku kalah'' kouki menggenggam erat tangan mimori dan melihat kami berjalan.
Mimori menyadarinya dan berbalik memastikan apa yg di lihat kouki. Hati mimori seperti ditusuk tusuk setelah mengetahui yg di lihat kouki adalah aku dan riku.
''aku tdk akan melepasmu..'' batin mimori menjerit
''kouki....kita kembali ke kelas yuk...'' ajak mimori
''ya...''

***

''ichigo'' panggil mimori
aku berbalik, ''ya''
''kami pacaran''
aku tersenyum, ''baguslah''. Aku kembali menulis.
Mimori menatapku.
''aku senang sekali ichigo. Dia bilang dia mencintaiku!'' Lanjut mimori
''itu bagus'' jawabku dingin.
''kenapa? Kenapa kau tdk cemburu ichigo?'' kata mimori dalam hati.

Mimori menyerah menggoda ichigo. Dia berjalan ke kursi kouki lalu duduk di sampingnya.
''kou,,lagi kerja apa? Mau ku bantu?'' mimori mencoba manja pada kouki
''aku sedang belajar'' jawab kouki dingin
Mimori mulai membelai rambut kouki,dan sesekali melihat ke arah ichigo.
''cemburulah ichigo..'' jerit hati mimori

Aku menyadari kemanjaan mimori. Namun aku tdk memperhatikannya.
''kou...tau tidak? Aku sangat mencintaimu! Takkan ku biarkan siapa pun merebutmu! Siapa pun dia!'' ucap mimori manja
Aku menahan tangisku, tanganku menggenggam erat pensil yg ku pegang.

''ichigo,temani aku sebentar!'' riku menarik tanganku dan berjalan keluar. Riku mengajakku ke tangga belakang.

''kenapa kau tdk lari?''riku melepas genggamannya dgn kasar.
''untuk apa? Menangis?'' jawabku dingin
''apa hatimu tdk sakit?'' riku memelas
''buat apa? Seharusnya aku bahagia,karena sahabatku sekarang bahagia!'' aku tersenyum dan pergi meninggalkan riku sendiri.
''aku bisa merasakannya!'' teriak riku.
Aku berhenti.
''aku mendengar jeritanmu...'' lanjutnya
Aku menahan tangis dan segera pergi.
''tolong riku...'' aku menangis di balik tembok.



Bab VIII

bel pulang berbunyi,namun aku masih tetap dudk di bangku ku. Kelas sepi. Aku menatap bangku kouki.
''apa ini cinta? Apa aku mencintaimu? Beri aku jawaban kouki..''
tanpaku sadari,riku tlah ada di depan kelas. Dia mendengar semuanya.
''maaf ichigo..'' riku masuk ke kelas. Aku menyadari kedatangan riku dan berbalik ke arahnya.
''saatnya pulang..''
''ya..''

Aku berjalan bersama riku. Entah mengapa,kepalaku mendadak pusing. Aku hampir terjatuh,namun riku menahanku,''kau terlalu lemah untuk berjalan. Riku menggendongku dan mengantarku pulang. Aku menahan tangisku,tubuh riku yang hangat membuatku nyaman berada di pelukannya.
''kau tidak berubah,riku..''kataku pelan
''ya''


*flashback*

aku terjatuh saat aku mencoba mengejar ayah. Aku kaki ku luka.aku menahan sakit. Aku menangis,''ayah...''
Riku berhenti mengejarku,dia memegang pundakku. ''ichigo...''

''dia pergi...'' tangisku
''dia selalu pergi..'' lanjutku
Riku berdiri dan mengendongku. Aku menangis di gendongan riku. Hangat tubuh riku membuatku nyaman.
''sudahlah...''riku membujukku
aku masih menangis. Riku membawaku ke rumah dan mengobati lukaku.
''lain kali,jgn memaksakan diri!''riku menasihatiku
aku diam menahan sakit.
riku menatapku dalam,''ichigo..bergantunglah padaku! ''
aku menatap riku dalam, lalu tersenyum padanya.

***

Aku berjalan pelan menuju tangga belakang.pikiranku kacau. Aku berhenti saat aku melihat riku duduk di bawah tangga. Dia kelihatan sama sepertiku. Aku memandangnya. Riku melihatku dan tersenyum padaku.

''kemarilah''riku memanggilku
''kenapa? Kenapa saat aku membutuhkanmu,kouki yg datang. Kenapa saat aku membutuhkan kouki, kau yg datang riku.''batinku menjerit.
Riku masih memanggilku.
Aku menghampiri riku,''ada apa?''
Riku berdiri, ''aku....''

...

''ada apa denganmu!!???''teriak mimori
Aku dan riku berbalik.
''aku tidak apa-apa!!'' kouki melepaskan genggaman mimori
''kouki..tunggu!'' mimori menahan kouki
''apa lagi?'' bentak kouki
''apa kau mencintaiku?'' mimori memelas
Kouki hendak jalan,namun mimori masih menahannya.
''jawablah...''
Kouki diam.
''jawablah..kouki.'' kata mimori pelan
''ya..aku mencintaimu..lebih dari apapun yg kumiliki.!'' kouki memeluk mimori

''anak itu gila yah? Untung saja kita tdk kelihatan! Bukan begitu ichigo.''
aku tertunduk.
''maaf..'' riku memeluk ichigo
''bukan salahmu...''

***

Aku masuk ke kelas,aku memandangi mimori. Akhir-akhir ini,dia seperti mengabaikanku. Dia lebih mementingkan kouki.
''aku merindukanmu'' batinku menjerit
''ada apa?'' tanya mimori yg menyadarkanku dari lamunanku.
''bahkan kelakuannya lebih dingin dari biasanya.'' kataku dalam hati.
Aku kembali ke pelajaranku. Mimori menatapku dalam sesaat dan kembali ke pelajaran. Tanpaku sadari, riku melihat kami berdua.

***

kouki tinggal sepulang sekolah,dia sedang mengerjakan tugas. Riku masuk. Dia menatap kouki marah.
''ada apa?'' tanya kouki tanpa melihat riku
''kau kalah..'' kata riku dingin
kouki menatap tajam riku.''kalah?''
''aku dan ichigo..kami 'pacaran'..''riku menatap kouki tajam
''ya...aku kalah..''kouki memelas.
Riku kaget dgn expresi kouki yg dingin.
''apa kau tdk marah?'' tanya riku bingung
''tidak..'' kouki membereskan bukunya dan pergi meninggalkan riku.
setelah jauh berjalan,kouki berhenti dan memukul dadanya yang terasa sakit. ''aku kalah. Tapi,Kenapa dadaku trsa sakit? Apa ini yg namanya patah hati?''



Bab IX

Aku berjalan menuju atap. Mimori tlah menungguku disana. Saat melihat mimori,dadaku terasa sakit,tapi hatiku merasa senang dan takut. Aku berdiri di depan mimori. Kami saling pandang satu sama lain.
''ada apa?'' mimori buka suara
aku memandang mimori.
Mimori jengkel dan pergi meninggalkanku.
''kenapa? Kenapa aku tidak bisa?!''sesalku
aku memandang mimori berjalan keluar menuju tangga.''maaf...aku takut...''

Aku memasuki kelas,kouki menatapku dingin. Aku memandangnya dengan dingin juga. Mimori menatap kami bingung. Aku menyadari ketidak-nyamanan mimori dan segera berjalan menuju kursiku.

Mimori meihatku dgn sedih.aku berbalik namun mimori segera memalingkan wajahnya dariku.
''maaf ichigo. Maafkan aku..''Mimori menahan tangis.

***

saat bel makan siang,aku masih sibuk mengerjakan tugasku. Riku memandangku. Lalu dia berjalan keluar. Aku masih konsentrasi dengan pekerjaanku,namu di depanku telah tersedia sebuah roti dan sekotak susu vanilla.
''aku tidak butuh!''aku menggeser makanan itu dari depankuu tanpa memandang siapa memberiku.
''makanlah..''
''tidak riku''aku berbalik. Betapa terkejutnya aku setelah mengetahui yang memberiku bukan riku,tapi kouki. Aku menatap kouki heran.
''kalau kau tidak mau makan,setidaknya kau harus meminum susu ini. Dari pada kau harus sakit''kata kouki dingin dan langsung meninggalkanku.
''kouki...''
Mimori melihat kouki yang perhatian padaku dan melihatku tdk senang. Aku berbalik ke arah mimori,namun dia malah membuang mukanya. Aku tertunduk sedih.

Tanpa aku sadari,riku tlah berdiri di depan pintu dan melihat kami bertiga,dia membawa makanan dan minuman. Awalnya itu untukku, namun dia mengurunkan niatnya karena melihat kouki yg tlah memberiku makanan dan minuman. Riku membuang makanan itu,dan ternyata mimori menyadari kedatangan riku dan melihat semuanya.
''ichigo..''

***

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah bersama riku.
''ichigo...apa kau tidak capek bekerja terus?''tanya riku
Aku tidak memperhatikan riku,aku fokus mencari bukuku di tas.
''ichigo..''
''riku.! Buku ku tertinggal di kelas..''aku berlari menuju kelas.
saat ingin membuka pintu,aku mendengar suara berteriak. Aku mengintip melalui pintu yang sedikit terbuka. Ternyata itu adalah suara mimori dan kouki.
''kouki...apa kau mencintai ichigo?''tanya mimori
''ada apa?''tanya kouki dingin.
''kouki...kenapa sulit bagimu menganggap aku ada?''
kouki tidak menjawab pertanyaan mimori, dia berjalan keluar. Namun di tahan mimori.
''kaouki...''
''ada apa?''kouki mencoba melepaskan genggaman mimori.
''kenapa kau selalu menghindar? Kenapa? Apa karena ichigo? Apa bedanya dia denganku.! Aku lebih baik darinya kouki.! Dia tidak lebih dari wanita 'perusak' !''bentak mimori
Aku kaget mendengar perkataan mimori. Aku tidak dapat menahan tangisku. ''mimori...''
Kouki kaget dan menampar mimori.''ada apa denganmu!! Ichigo sahabatmu.! Seharusnya kau malu pada dirimu.!''kouki pergi meninggalkan mimori dan membuka pintu.
Kouki dan mimori kaget melihatku terduduk tak berdaya di depan pintu.
''ichigo..''kouki mencoba memegangku.
''LEPAS!! AKU MEMBENCIMU!! Aaaaaaaa.!''aku berteriak histeris
Riku mendengar teriakanku dan berlari ke kelas.
Riku menghampiriku. Aku memberontak. Riku mencoba menenangkanku, tapi aku malah mendorongnya.
''kau mau tau 1 hal mimori? '' aku berdiri
Suasana hening.
''...sampai kapan pun...kau tetap sahabatku...''aku berlari. Meninggalkan riku,kouki,dan mimori yg diam tanpa kata.

Mimori shyok. Kouki menoleh ke arah Mimori, lalu berjalan menuju atap. Mimori menyadari kepergian Kouki, dia pun mengikutinya. Sementara itu, Riku mencoba mengejarku. Aku berjalan tanpa tujuan. Di belakang, aku mendengar suara Riku yang terus memanggil namaku.

Aku mempercepat langkahku, namun akhirnya Riku berhasil menangkapku. Dia memegang erat tanganku lalu menarikku ke pelukannya.

'' sudahlah.. Aku ada di sini untukmu! ''


***


'' sedang apa kau? '' tanya kouki tanpa melihat Mimori
''kenapa? '' mimori balik tanya
'' jangan munafik! Aku tidak nyangka, kamu bahkan rela ngorbanin sahabatmu demi aku? Sahabat macam dirimu? '' kata kouki dingin.
''kouki..''
''dia udah ngorbanin cintanya asal kau, sahabatnya bahagia! Tapi apa kau pernah membalasnya? Apa kau pernah minta maaf? Wanita macam apa dirimu? '' kouki memegang pundak mimori
''mimori.. Kita putus!'' kouki meninggalkan mimori sendirian. Mimori shyok tak percaya. Kini, hanya penyesalan yang dapat di lakukan mimori.

***

aku berjalan menuju kelas ragu. Namun, setelah dipikir lagi, lebih baik aku mengurunkan niatku masuk ke kelas dan segera berjalan menuju tangga belakang.

Aku melihat seseorang duduk di bawah tangga. Mimori, dia melihat kedatanganku. Aku bergegas pergi, namun mimori mencegatku.

''tunggu, ada yang aku bicarakan!'' pinta mimori. Aku tidak memperdulikan mimori dan tetap berjalan pergi.

'' Maafkan aku. '' teriak mimori
aku berhenti berjalan.
'' maafkan aku ichigo, maafkan aku.'' mimori menangis.
aku tak bisa menahan tangisku. Aku berjalan selangkah.
'' maafkan aku. ''
aku berbalik. Mimori telaah berdiri di depanku.
'' maafkan aku ichigo..'' isak mimori
'' ya...'' aku memeluk mimori.
''sampai kapan pun, apa pun yang terjadi, tidak akan ada yang bisa pisahkan kita. Kita akan selalu menjadi sahabt!'' lanjutku.
''makasih ichigo..'' mimori menangis di pelukanku.

'' mimori... Aku senang semua berakhir. Kau akan sllu jadi shabatku '' kataku dalam hati.


***

aku dan mimori berjalan bersama menuju kelas. Kami kembali seperti dulu. Kouki dan Riku heran melihat kami berdua. Akau hanya bisa tersenyum pada mereka. Dan mereka mengerti.

Setelah bel makan siang. Aku mengajak mimori ke kantin, tapi mimori menyuruhku duluan. Aku menurut dan pergi meninggalkan mimori di kelas.

''kou...'' mimori duduk di samping kouki
kauki tidak memperdulikan mimori, dia terus menulis dengan penanya.
''akan ku bantu kau bersatu dengan ichigo.''
kouki berbalik dengan expresi kaget.
''sampai jumpa pulang sekolah ya..'' mimori berjalan keluar kelas. Namun dia berhenti di balik tembok.

'' saatnya aku yang mengalah.. '' mimori tersenyum bangga, namun matanya berkaca-kaca.


***


bel pulang sekolah pun berdering. Aku berjalan bersama mimori keluar kelas. Rupanya di sana sudah ada kouki menunggu kami. Mimori tersenyum padanya dan berjalan menarikku menuju kouki.

''kou...'' sapa mimori
kouki kelihatan gugup. Mimori melihat kami bingung.
''eh, aku haus, ke kantin dulu ya..'' mimori meninggalkan aku dan kouki berdua.
Aku ingin memanggil mimori, tapi kouki menahan tanganku. Aku berbalik.

'' boleh aku bicara denganmu?'' tanya kouki
'' ya.. ''
''ng.. Aku....'' kouki tak sempat bicara karena riku datang menghampiri kami dengan expresi marah. Riku lalu memukul kouki.

''berhenti mengganggu Ichigo!'' bentak Riku
aku mencoba menenangkan riku. Tapi dia tidak mau mendengarku, dia terus memukul kouki. Aku tidak tahan melihatnya. Aku menarik riku lalu menamparnya.

'' kouki tidak menggangguku! Kenapa kamu tidak pernah berunah riku?'' bentakku.
Aku membantu kouki berdiri dan mengajaknya menjauh dari riku. Kami berdua ke taman, perasaanku kacau. Aku ingin pergi dan minta maaf ke riku, tapi aku tidak mungkin meninggalkan kouki sendirian. Kami ke taman, dan aku mengobati luka kouki.

''makasih.''
aku tersenyum pada kouki.
Saat aku mengobati luka di pipi kouki, dia menjerit kesakitan dan memegang tanganku. Kami saling tatap mata. Aku mencoba melepas genggaman kouki, namun tidak bisa. Aku menoleh ke arah kouki.

''maafkan aku. Berikan kesempatan merebutmu lagi dari Riku. Aku mencintaimu ichigo. '' kouki berkata tulus.

''tidak..'' jawabku melemas. Aku mencoba melepas genggaman tangan kouki. Namun dia semakin kuat menggenggamku.

''ichigo. Kenapa sulit bagimu melupakan riku? Aku tau ini salahku, aku minta maaf. Kembalilah padaku.'' pinta kouki.

''aku tidak bisa..'' aku melepaskan genggaman kouki dan berlari pulang.




'' aku tidak bisa... Maaf ''




Bab X



aku masuk ke dalam kelas. Aku menoleh ke arah riku, dia tersenyum pahit padaku. Aku berjalan menuju bangkuku. Aku duduk di samping mimori.

''pagi ichigo''
aku tersenyum menandakan aku baik-baik saja.
Aku menoleh ke arah kouki. Di tidak memandangku sama sekali.

***

bel pulang, riku menghampiriku.

'' temani aku seharian ini ya! '' ajak riku
'' kemana? '' tanyaku
'' ikut saja. '' kami pergi bersama. Mimori melihat aku dan riku akan keluar bersama.

''mau kemana?'' tanya mimori
'' maaf ya mimori, kouki mengajakku pergi. Ndak apa kan kalau kamu pulang sendiri?'' jawabku gugup
''oh.. Ndak apa-apa. Selamat bersenang-senang.'' jawab mimori. Kami meninggalkan mimori.

Mimori masuk ke dalam kelas. Di kelas hanya ada dia dan kouki.

''kenapa kau biarkan mereka pergi bersama.'' tanya mimori
'' sebagai kenangan terakhir riku'' jawab kouki dingin
'' kenangan terakhir? ''


*flashback*

''kouki, bisa bicara sebentar?'' tanya riku.
'' ada apa? ''
'' sepertinya aku kalah! '' kata riku memelas.
'' apa maksudmu? '' tanya kouki bingung
'' bisa kau serahkan dia padaku satu hari saja?'' kata riku memelas
'' ada apa denganmu? ''
'' dia lebih memilihmu. Jadi apa gunanya aku disini lama? Lusa aku akan kembali ke Tokyo. Aku nitip Ichigo ya..'' riku keluar dari kamar kouki.
Kouki masih shyok dengan kata-kata riku barusan.
'' tidak. Aku yang kalah..''

***


''buka matamu..'' riku melepas penutup mata ichigo.
'' pantai? '' tanyaku
'' bisakah kau membuatku senang hari ini saja? '' tanya riku
aku tidak menjawab.
''aku mohon'' riku memelas.
'' ya ''

aku dan riku bersenang senang seharian. Tak terasa hari telam gelap, kami berdua menatap langit berdua.

'' ichigo.. ''
'' ya ''
'' apa kau senang? '' tanya riku
'' iya! Makasih riku '' jawabku
riku menatapku. Aku berbalik kearahnya.

''ada apa? '' tanyaku
'' aku akan merindukanmu ''
'' riku.. ''
'' besok libur ya? Mmh. ayo pulang! '' ajak riku
'' ya..''

***


matahari terbit mengawali pagiku.

''hari yang cerah'' ucapku

aku berjalan keluar. Aku tersenyum menyambut pagi. Aku keluar dari kamar menuju taman belakang. Aku duduk di taman.

'' non, ada surat untuk non. '' kata bibi yang mengagetkanku.
'' ah, makasih bi.'' jawabku.
Aku membuka surat.

// dear ichigo,


maafkan aku, aku telah kalah. Maaf aku tidak bilang dahulu, aku takut aku tidak bisa meninggalkanmu. Maafkan aku, krn selama ini aku membuatmu menunggu. Sekarang tlah ada kouki, aku bisa tenang di tokyo. Pesawatku berangkat pagi ini, aku tidak berharap kau menahanku. Selamat tinggal ichigo, sampai kapan pun, aku kan sllu mencintaimu.


Riku //


aku kaget.
'' dia akan pergi lagi? '' aku berlari keluar.

***

// penerbangan menuju tokyo akan berangkat 5 menit lagi. Para penumpang di harap segera menuju ke pintu 3//

'' itu pesawatku, aku harus pergi! '' kata riku pada mimori dan kouki.
''riku.. Apa kau yakin? '' tanya kouki
'' ya.. Mimori.. Salamku buat ichigo yah.!'' riku memelas
'' ya ''
riku berjalan masuk.

Aku berlari masuk menuju bandara, berharap riku belum berangkat. Lalu aku melihat kouki dan mimori. Aku berlari menuju mereka.

'' kemana dia? '' tanyaku
'' sudah pergi''
aku berlari masuk, aku mencari riku. Aku tidak menemukannya, aku putus asa. Saat aku berbalik.

''riku'' panggilku
riku berbalik. Aku berlari lalu memeluknya.
'' jangan pergi, aku mohon '' pintaku
'' maaf '' riku melepas pelukanku dan berjalan pergi.
'' katanya kau tidak mau meninggalkanku? Apa kau meninggalkanku? Apa kau mau meninggalkan orang yg mencintaimu?''
riku berhenti berjalan, dan berbalik padaku.
'' aku mencintaimu.. Dari dulu, sampai sekarang.''
''tapi kouki?'' riku memelas
'' selama ini, kau yang sllu ada untukku. Hanya kau yang mengertiku. Awalnya, aku kira koukilah yg pantas untukku. Tapi seiring waktu berjalan, aku sadar kaulah yang terbaik riku.'' aku mulai menangis.
riku memelukku, '' aku juga mencintaimu''

kouki melihat kami, dia tersenyum pada kami. Kami membalas senyumannya. Mimori tertunduk sedih, dan kouki menyadari itu.

'' aku iri, kita juga pelukan dong! '' kouki memegang tangan mimori.
'' a.. Apaan sih'' muka mimori merah.
'' suka.. ''
'' aku juga.'' kata mimori malu.

Akhirnya, disinilah mereka. Dalam dunia yg indah dan persahabatan.

** the end **

Comments