De Javu, 2022

Kita tidak akan pernah bersama.

Sepertinya?

Tidak ada pandangan jelas mengenai hal ini.

Begitu berkabut hingga tak bisa kulihat akhirnya.


Apakah aku ada di persimpangan jalan?

Atau ini hanyalah jalan lurus yang dipenuhi bunga dan batu?

Ah, terasa dejavu.


Begitu lucu, bukan?

Tidak lari, aku malah diam.

Menerka, akankah terasa sama?


Aku tertawa.

Tentu, menertawakan diri sendiri.

Berani benar aku membiarkan perasaan ini tumbuh?

Mengakar semakin dalam setiap harinya.

Ada batas yang harus aku jaga.

Harus berhenti, tentu saja.


Haruskah?

Menipu diri dan terus berharap sangat menggiurkan.

Namun rasa sakit di akhir nampak menyakitkan.

Ya, aku harus berhenti.


Perlukah?

Apakah waktu akan membantuku?

Ah, sudah lama aku tak seperti ini.


Aneh.

Aneh karena aku harus menunggu lagi.

Membiarkan waktu menjawab.

Mungkin akan terluka seperti terakhir kali?

Mungkinkah kebahagiaan itu akan datang?

Aku masih tertawa.

Tertawa bersama perih. 

Comments