Chapter 11, 2012
Farel
Hari ini Rabu, itu berarti olahraga untuk kelasku. Aku
bukannya membenci kelas olahraga, tapi hari ini kelasku dan
kelas-milik-anak-kecil-parasit itu sama-sama sedang berolahraga di lapangan
yang bersebrangan juga. Damn.
Kalian tak tau bukan? Bagaimana rasanya di saat kau sedang
bersemangat berolahraga. Ada sekelompok wanita centil yang cekikikan dan
senyum-senyum sambil melihat ke arahmu. Apa mereka tak belajar? Kemana guru
mereka? Sepertinya aku harus melapor ke kepala sekolah untuk mengganti guru
mereka dengan guru lain yang lebih galak.
Aku berjalan lesu ke arah lapangan basket bagian depan.
Satu-satunya alasan kenapa aku ingin mengikuti kelas ini, karena aku bisa
mengawasi Loli di kelasnya yang tak jauh dari lapangan basket. Seperti biasa,
ia duduk tepat di bagian depan papan tulis. Yeah, itu bagus mengingat matanya
yang nyaris saja buta. Kelas olahragaku akhirnya di mulai, pelajaran ku hari
ini simple saja. Basket.
Sedangkan kelas anak-kecil-parasit itu sedang bermain futsal
di sebelah lapangan basket. Bahkan, baru saja pelajaran di mulai, bocah-bocah
kecil kelas satu itu sudah berkumpul membicarakanku. Dan aku tak suka itu.
Awalnya aku masih merasa baik-baik saja, dan sedikit berbesar kepala. Tapi lama
kelamaan mereka keterlaluan, bahkan mereka membicarakan hal tak terpenting
sekalipun. Dasar bocah.
Baru saja pelajaran berjalan beberapa menit, kelas-milik-anak-kecil-parasit
itu sudah membuat masalah. Bola yang di tendang temannya itu melewati pagar
pembatas, saking tingginya bahkan sampai mengenai seseorang di seberang pagar
pembatas. Parahnya, dia seorang cewek. Aku kasian melihat cewek itu, siapapun
dia, dia masih terlalu polos untuk mengetahui ke busukan
kelas-milik-anak-kecil-parasit-yang-benar-benar-mengganggu itu.
Seperti anak kelas satu yang polos dan agak tolol, mereka
seketika mengerubungi pagar pembatas itu dan menatap cewek yang terduduk sambil
memegang kepalanya perih. Aku hanya tersenyum miris melihatnya dan tertawa
pelan dalam hati. Baru saja aku melempar bola basket ke arah ring saat seorang
temanku berteriak histeris.
Damn. Lemparan ku meleset dan aku segera berbalik. Ku
perhatikan cewek itu dengan seksama. Dan saat dia mengangkat kepalanya, tubuhku
menegang. Bagaimana bisa aku menertawakan seseorang yang harusnya kulindungi?
Aku segera berlari untuk menolongnya, sampai Jerry sialan itu
mendahuluiku. Lagi! Kenapa aku selalu kalah sama bocah itu? Kenapa aku tak bisa
berada di depannya selangkah saja? Aku terhenti tak jauh dari mereka, aku
salah, aku lupa memperhatikan Loli tadi.
"Kau tak apa?" Jerry membantu Loli berdiri. Sigh.
Berhenti merangkul pundak itu bodoh! Itu milikku! Itu seharusnya aku!
Loli mengangguk pelan lalu tersenyum seraya berdiri di
sebelah Jerry. Jerry membantu Loli merapikan rambutnya dan membersihkan
beberapa debu di bajunya. Aku terdiam. Apa aku ini bodoh atau apa? Sejak kapan
bocah Rusia itu menggantikan posisiku? Mereka akhirnya melihat ke arahku, sadar
dari dunia mereka berdua dan menyadari kehadiran Farel si pengganggu ini.
Mirisnya, ternyata aku dan anak-kecil-parasit itu sepertinya tak jauh beda.
"Hai Farel.." Loli tersenyum melihatku, sedangkan
Jerry tersenyum seakan di paksakan.
"Ini jam pelajaran, kembalilah ke kelasmu. Biar aku yang
mengantarnya ke kelas." Tanganku refleks memegang tangan Loli. Kali ini
tangan ini hanya milikku.
Entah kapan aku menjadi se-egois ini. Aku bisa melihat Loli
terkejut melihatku mnemegang tangannya di depan umum. Jerry hanya melihatku
geram, seluruh teman kelas anak-kecil-parasit itu masih menjadi penonton setia,
sedangkan anak-kecil-parasit dan gengnya itu menatapku kecewa, sedangkan
teman-temanku hanya menatapku diam.
Aku tak peduli!
Sampai kapan aku harus selalu berdiri di belakang Jerry?
Sakit melihat Loli di tolong orang lain saat aku berada tak jauh darinya? Saat
aku menjadi egois dan pemalu bahkan untuk menyapanya. Tapi aku sadar rasa ini,
rasa menjengkelkan yang selalu membuatku frustasi. Aku cemburu.
"Farel?" Loli berkata hati-hati.
"Diamlah, dan lainkali, berdirilah di tempat yang lebih
cepat ku jangkau."
Comments
Post a Comment