Chapter 14, 2012
Loli
Sore itu
gerimis, hujan telah berlalu. Daun-daun disekitarku meneteskan tetesan air
terakhir. Bunga-bunga tersenyum cerah dan pelangi melambai pelan kepadamu.
Matahari, perlahan namun pasti, mulai memancarkan indahnya cahaya.
Aku menginjak
jalanan yang masih basah, membiarkan angin dingin menerbangkan helaian
rambutku. Sudah lama sejak hujan turun terakhir kali. Dan aku merindukan saat
seperti ini. Sekolah terlihat sepi, sepertinya mereka sedang malas untuk
beranjak. Sama sepertiku, menikmati saat-saat seperti ini.
Aku berjalan
menuju kantin saat aku melihatnya duduk di pinggir koridor di depan ruang
komputer. Berbagai macam nada rancu-tapi tetap enak di dengar-dimainkannya
dengan asal. Sepertinya ia tak menyadari keberadaanku, ia terlalu menikmati
suasana tenang kesukaannya. Akhirnya,
ia memainkan sebuah lagu. Lagu yang bahkan tak aku tau judulnya, tapi aku tau lagu itu yang mewakili perasaannya saat ini. Ketenangan. Itu yang aku tangkap dari melodi-melodi indahnya.
ia memainkan sebuah lagu. Lagu yang bahkan tak aku tau judulnya, tapi aku tau lagu itu yang mewakili perasaannya saat ini. Ketenangan. Itu yang aku tangkap dari melodi-melodi indahnya.
Aku berjalan
mendekat, dan sepertinya bunyi hentakan sepatuku membuatnya sadar bahwa aku
berada tak jauh darinya. Ia tersenyum memandangku, dan aku membalasnya lembut.
" Belum
pulang? " Tanyaku seraya duduk di sebelahnya.
" Belum...
" Hening sejenak. " Aku menungggumu "
Aku menoleh
memandangnya, dan aku tau ia berkata yang sesungguhnya. Ia berdiri dengan
memegang gitar di tangan sebelahnya yang kosong.
" Kau mau
pulang juga bukan? Ayo.. " Ia berjalan mendahuluiku. Membiarkanku terpaku
seperti orang bodoh yang hanya bisa memandang pundaknya dari kejauhan.
" Farel...
"
Kau berhenti
berjalan, lalu menoleh ke arahku sebentar. " Ada apa? "
"Lain
kali.." Hening sejenak. "Jangan menungguku lagi."
Hatiku meringis
perih, kau terlihat kebingungan, tapi segera berjalan lagi. Apa kau marah
Farel? Bukan, bukan begitu maksudku. Kau tau aku mencintaimu bukan? Ya, kau tak
tau. Tapi tolong, jangan membuatku lebih jatuh cinta lagi padamu. Jangan
melakukan hal bodoh, itu membuatku khawatir.
Aku berjalan
gontai dibelakangmu, dan kau masih dalam diam. Bahkan saat aku sudah sampai,
kaupun masih diam.
"Selamat
malam.." Hanya itu yang bisa kau ucapkan. Yeah, seperti itu. Bertindak
seperti itulah sebelum aku jatuh lebih dalam. Sebelum aku berubah pikiran.
Dan....
Sebelum kau
mengetahui, bahwa aku mencintaimu.
Comments
Post a Comment