Chapter 2, 2012
Loli
Waktu terus berjalan. Detik selalu berjalan. Bahkan waktu
yang terjadi beberapa detik yang lalu pun tak dapat terulang. Tak pernahkah kau
sadar? Tiap detik kita menjadi dewasa. Menjadi seseorang yang lebih baik.
Tiap detik pula kau dan aku semakin dekat. Tapi semakin tak
mengetahui siapa diri kita masing-masing. Kau percaya itu? Bahkan sepertinya
aku tak mengenal siapa yang berada di pantulan kacaku tiap pagi. Semuanya
berubah, gadis kecil berambut ikal, yang dulu memegang tanganmu kapanpun
sekarang merasa ragu. Karena itu membuat jantungnya berdegup kencang sekali.
Gadis polos ini masih terjebak dalam tubuh wanita asing di pantulan cermin.
Gadis kecil yang masih bingung apa yang terjadi padanya.
Aku berbalik. Melihat beberapa balon warna-warni yang terikat
satu berada di hadapanku. Dengan senyum dikulum aku menerimanya. Gadis berambut
ikal ini kegirangan. Apalagi melihat dirimu di balik balon-balon itu.
" Kau tak pernah berubah.. "
Kau duduk di sebelahku, tersenyum memandang matahari senja
dari ayunanmu. Aku merogoh sesuatu di kantungku, mengeluarkannya lalu
memberikannya pada Farel.
" Apa ini? " Tanyamu. Seperti dulu. Pertanyaan yang
selalu ku katakan saat aku memberikan itu berulang kali.
" Permen.. "
Tanpa basa basi kau membukanya lalu memakannya dengan lahap.
Kau kembali menatap matahari senja, sama sepertiku. Seperti yang dulu kita
lakukan.
" Sepertinya kau sudah harus pulang.. " Kau berdiri
dari ayunanmu. Aku mengulur waktu, rasanya sayang jika hari ini harus berakhir.
Namun kau mengulurkan tanganmu. Aku terdiam. Apa bisa aku
menolak uluran tanganmu? Dengan ragu aku mengenggam tanganmu. Sama seperti
dulu. Kau menuntunku ke rumah. Sama seperti dulu. Kau selalu mencoba
melindungiku. Sama seperti dulu. Kau mengenggam tanganku.
Mungkin hanya ada satu yang berubah.
Debaran di dada ini.
Comments
Post a Comment